Kesenjangan sosial dan pembangunan negara yang terganggu merupakan dua isu yang sangat penting dalam konteks pembangunan sebuah negara. Kesenjangan sosial mengacu pada perbedaan yang signifikan dalam akses terhadap sumber daya dan kesempatan antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda. Sementara pembangunan negara yang terganggu mengacu pada situasi di mana pembangunan suatu negara terhambat akibat adanya ketidakadilan sosial dan ekonomi yang tinggi.
Menurut Prof. Dr. Rizal Ramli, ekonom senior Indonesia, “Kesenjangan sosial yang tinggi dapat menghambat pembangunan negara karena dapat menciptakan ketidakstabilan sosial dan politik yang berujung pada kerusuhan dan konflik.” Hal ini diperkuat oleh Prof. Dr. Aris Ananta, demografer ternama Indonesia, yang menyatakan bahwa “Pembangunan negara yang terganggu akan sulit mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan jika kesenjangan sosial tidak diatasi dengan baik.”
Dalam konteks Indonesia, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kesenjangan sosial masih sangat tinggi. Misalnya, data terbaru menunjukkan bahwa rasio Gini Indonesia pada tahun 2020 mencapai 0,38, yang menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup besar dalam distribusi pendapatan di Indonesia.
Selain itu, pembangunan negara Indonesia juga terganggu akibat adanya masalah korupsi yang merajalela. Menurut Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2020 yang dirilis oleh Transparency International, Indonesia menempati peringkat ke-102 dari 180 negara yang disurvei. Hal ini menunjukkan bahwa korupsi masih menjadi masalah serius yang menghambat pembangunan negara Indonesia.
Untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial dan pembangunan negara yang terganggu, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Menurut Prof. Dr. Rizal Ramli, “Pemerintah harus melakukan reformasi struktural dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan, untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan pembangunan negara.”
Selain itu, masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam proses pembangunan negara untuk memastikan bahwa kepentingan seluruh lapisan masyarakat dipertimbangkan secara adil. Sebagai individu, kita juga dapat berperan dalam mengurangi kesenjangan sosial dengan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.
Dengan upaya bersama yang komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan bahwa kesenjangan sosial dan pembangunan negara yang terganggu dapat diatasi, dan Indonesia dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berkelanjutan. Semoga kita semua dapat berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.