Aspal dan Beton dalam Pembangunan Jalan: Ancaman bagi Lingkungan


Aspal dan beton dalam pembangunan jalan memang sudah menjadi hal yang biasa dan lazim di Indonesia. Namun, tahukah kita bahwa penggunaan aspal dan beton dalam pembangunan jalan sebenarnya memberikan ancaman bagi lingkungan?

Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Susantono, penggunaan aspal dan beton dalam pembangunan jalan dapat menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan. “Pembangunan jalan dengan material aspal dan beton dapat mengurangi infiltrasi air ke dalam tanah, sehingga dapat meningkatkan risiko banjir dan menurunkan kualitas air tanah,” ujar Prof. Bambang.

Selain itu, penggunaan aspal dan beton juga dapat menyebabkan peningkatan suhu permukaan jalan, yang dapat berdampak pada kenaikan suhu udara di sekitar jalan. Hal ini tentu akan berpengaruh pada lingkungan sekitar dan juga pada kesehatan manusia.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, penggunaan aspal dan beton dalam pembangunan jalan juga dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan habitat alami flora dan fauna di sekitar jalan. “Kami sangat perlu memperhatikan dampak lingkungan dari penggunaan aspal dan beton dalam pembangunan jalan, agar tidak merusak keberlangsungan ekosistem di sekitar jalan,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat.

Oleh karena itu, perlu adanya kajian yang mendalam terkait penggunaan aspal dan beton dalam pembangunan jalan agar dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Alternatif material yang ramah lingkungan seperti paving block atau material daur ulang perlu menjadi pertimbangan dalam pembangunan jalan di masa depan.

Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dalam pembangunan jalan dengan penggunaan aspal dan beton perlu ditingkatkan. Kita semua bertanggung jawab untuk melindungi lingkungan demi keberlangsungan hidup generasi mendatang.