Tantangan lingkungan dalam pembangunan tol Trans Sumatera merupakan isu yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Proyek pembangunan infrastruktur ini memang memberikan manfaat dalam meningkatkan konektivitas antar daerah di Pulau Sumatera, namun juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
Menurut Dr. Ir. Bambang Susantono, Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB), “Pembangunan tol Trans Sumatera harus dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan secara serius. Diperlukan langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk menjaga ekosistem yang ada di sepanjang jalur tol.”
Salah satu tantangan lingkungan yang dihadapi dalam pembangunan tol Trans Sumatera adalah deforestasi. Pembukaan lahan untuk pembangunan jalan tol dapat menyebabkan peningkatan tingkat deforestasi yang berdampak pada hilangnya habitat satwa liar dan penurunan kualitas udara.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sekitar 50% lahan yang akan digunakan untuk jalur tol Trans Sumatera merupakan hutan primer. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kerusakan lingkungan yang tidak terkendali.
Selain itu, pembangunan tol Trans Sumatera juga berpotensi menimbulkan konflik sosial antara masyarakat lokal dengan pemerintah atau pengembang proyek. Hal ini terjadi karena adanya pemaksaan lahan yang bisa merugikan masyarakat setempat.
Menurut Dr. Ir. Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, “Pemerintah harus mampu menyeimbangkan antara kepentingan pembangunan infrastruktur dengan keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Tantangan ini memerlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak terkait.”
Dalam menghadapi tantangan lingkungan dalam pembangunan tol Trans Sumatera, diperlukan peran aktif dari pemerintah, pengembang proyek, masyarakat lokal, dan juga lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk memastikan bahwa pembangunan berlangsung secara berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.
Dengan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dalam pembangunan infrastruktur, diharapkan proyek tol Trans Sumatera dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan ekonomi tanpa merusak ekosistem yang ada. Semoga langkah-langkah mitigasi yang diambil dapat menjaga keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan.