Penggunaan aspal dan beton dalam pembangunan infrastruktur telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan belakangan ini. Meskipun dua material ini seringkali dianggap sebagai bahan konstruksi yang kuat dan tahan lama, namun ternyata penggunaannya juga menimbulkan permasalahan lingkungan yang tidak bisa diabaikan.
Salah satu permasalahan lingkungan yang seringkali muncul akibat penggunaan aspal dan beton adalah terkait dengan polusi udara. Menurut para ahli lingkungan, proses produksi aspal dan beton menghasilkan emisi gas rumah kaca yang dapat merusak kualitas udara di sekitar lokasi pembangunan infrastruktur. Hal ini tentu saja berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.
Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Susantono, M.Eng., penggunaan aspal dan beton dalam pembangunan infrastruktur juga berpotensi menyebabkan kerusakan ekosistem alami. “Ketika kita terus menerus menggunakan aspal dan beton untuk membangun jalan dan bangunan, maka kita juga secara tidak langsung merusak lingkungan alami seperti hutan dan sungai,” ujarnya.
Selain itu, penggunaan aspal dan beton juga dapat menyebabkan meningkatnya risiko banjir dan longsor. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), penggunaan aspal dan beton yang berlebihan dapat mengurangi daya serap air tanah sehingga meningkatkan risiko banjir dan longsor di daerah sekitar.
Sebagai solusi atas permasalahan lingkungan akibat penggunaan aspal dan beton, beberapa ahli lingkungan menyarankan untuk lebih mengutamakan penggunaan material ramah lingkungan seperti paving block dan green concrete. “Paving block dan green concrete merupakan alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam membangun infrastruktur,” kata Prof. Dr. Ir. Slamet Suyanto, M.Sc.
Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dalam penggunaan aspal dan beton dalam pembangunan infrastruktur. Sebagai masyarakat, kita juga perlu lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan memilih material konstruksi yang lebih ramah lingkungan untuk keberlangsungan hidup bumi ini.