Aspal dan beton adalah bahan konstruksi yang sering digunakan dalam pembangunan jalan. Namun, tahukah Anda bahwa penggunaan aspal dan beton dapat menimbulkan bahaya lingkungan yang serius?
Menurut penelitian dari para ahli lingkungan, penggunaan aspal dan beton dalam konstruksi jalan dapat menyebabkan pencemaran air dan udara. Aspal mengandung senyawa kimia berbahaya seperti polisiklik aromatik hidrokarbon, yang dapat merusak kualitas air dan mengancam kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
Selain itu, beton juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti klorida dan sulfat yang dapat mencemari lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap ekosistem dan kesehatan manusia.
Menurut Profesor Lingkungan dari Universitas Indonesia, Dr. Bambang Susantono, “Penggunaan aspal dan beton dalam konstruksi jalan perlu diimbangi dengan upaya untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Pemerintah dan industri konstruksi perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang ramah lingkungan.”
Meskipun penggunaan aspal dan beton dalam konstruksi jalan memberikan keuntungan dalam hal kekuatan dan daya tahan, namun tidak boleh diabaikan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Diperlukan upaya untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dan mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti penggunaan material daur ulang atau perbaikan teknologi konstruksi.
Dengan demikian, kesadaran akan bahaya lingkungan dari penggunaan aspal dan beton dalam konstruksi jalan perlu ditingkatkan. Kita semua bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan demi keberlangsungan hidup generasi mendatang. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat mendorong perubahan positif dalam industri konstruksi di masa depan.