Bahaya Lingkungan Akibat Pembangunan Jalan dengan Material Aspal dan Beton


Pembangunan jalan dengan material aspal dan beton memang memberikan kemudahan bagi transportasi di suatu daerah. Namun, tidak dipungkiri bahwa ada bahaya lingkungan yang dapat timbul akibat penggunaan material tersebut.

Salah satu bahaya lingkungan yang sering muncul adalah pencemaran udara. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Siti Nurjanah dari Institut Teknologi Bandung, aspal dan beton mengeluarkan gas beracun saat terkena panas matahari. Gas-gas ini dapat menyebabkan polusi udara yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.

Selain itu, pembangunan jalan dengan material aspal dan beton juga dapat mengakibatkan kerusakan pada ekosistem alam. Menurut Prof. Bambang Surya dari Universitas Gajah Mada, penggunaan aspal dan beton dapat menghancurkan habitat hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar jalan. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengancam keberlanjutan lingkungan.

Untuk mengatasi bahaya lingkungan akibat pembangunan jalan dengan material aspal dan beton, diperlukan langkah-langkah preventif yang harus diimplementasikan oleh pemerintah dan kontraktor. Menurut Dr. Rina Kusuma dari Badan Lingkungan Hidup, penggunaan material ramah lingkungan seperti paving block dan grass block dapat menjadi solusi yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, partisipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam mengurangi dampak negatif pembangunan jalan terhadap lingkungan. Menurut Dr. Budi Santoso dari Greenpeace Indonesia, masyarakat perlu lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan turut serta dalam mengawasi proses pembangunan jalan agar tidak merusak ekosistem yang ada.

Dengan kesadaran akan bahaya lingkungan akibat pembangunan jalan dengan material aspal dan beton, diharapkan pihak terkait dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kelestarian lingkungan. Sebagai masyarakat, kita juga memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan agar tetap lestari untuk generasi mendatang.